Diet Kantong Plastik Saat Ramadan

Ramadhan adalah bulan yang di tunggu-tunggu banyak manusia, khususnya muslim, tapi tak  jarang non-muslim pun sangat menyukai ramadhan “omzet penjualan saya meningkat 70% di banding bulan biasa” kata enci yang mengaku bukan orang muslim sebagai pedagang coklat di daerah Bandung. Enci ini biasa menjual coklat kiloan dengan kemasan plastik!

Pada saat Ramadhan seperti ini, tak jarang orang yang banyak memanfaatkannya untuk berjualan, seperti berjualan takjil yang dikemas dengan plastik atau cup plastik. Itu artinya penggunaan kantong plastik selama Ramadhan pun ikut meningkat!

Harus kita akui kantong plastik digunakan untuk menunjang aktifitas hidup manusia karena sifatnya ringan, kuat,  kedap air, dan harga yang terjangkau untuk membuat kantong plastik, menjadi pilihan praktis untuk setiap orang. Namun, pemakaian kantong plastik yang tidak terkendali sangat membahayakan lingkungan! Kita harus sadar bahwa harus ada solusi dari masalah ini.

Sudah banyak alternatif untuk mengurangi penggunaan kantong plastik seperti tas pakai ulang atau membawa tumbler dari rumah dan sebagainya, tapi bagaimana dengan penggunaan kantong plastik yang digunakan oleh para pedangan musiman? Mungkin agak sulit untuk para pedagang musiman tersebut untuk tidak menggunakan kantong plastik, tapi bisa saja mereka membuat jualan mereka sedikit berbeda, seperti yang di lakukan oleh Hanani, seorang penjual takjil dan surabi di daerah Ujungberung. Hanani memberikan diskon 10% kepada pelanggannya yang membawa tempat makannya sendiri.

Itu artinya, kita harus lebih aware terhadap lingkungan sekitar baik di bulan Ramadhan atau bukan, khususnya dalam penggunaan kantong plastik karena plastik merupakan salah satu faktor yang menyebabkan bencana alam. (KD)

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).