,

Diet Kantong Plastik untuk Lingkungan Sehat

Kantong plastik digunakan untuk menunjang aktifitas hidup manusia. Sifatnya yang ringan, kuat, dan kedap air membuatnya menjadi pilihan praktis untuk membawa barang. Terutama barang belanjaan. Namun pemakaian kantong plastik yang tidak terkendali sangat membahayakan lingkungan. Bumi membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk bisa mengurai sampah-sampah yang terbuat dari plastik.

Penggunaan plastik untuk menunjang aktifitas manusia memang semakin meningkat dalam satu abad terakhir. Ratusan juta ton plastik diproduksi dan digunakan manusia di seluruh dunia di setiap tahunnya. Akibatnya, sampah-sampah plastik juga semakin banyak diproduksi umat manusia.

Laporan jurnal Science pada pertengahan Februari lalu menyebutkan bahwa jumlah sampah plastik di dunia pada 2010, dihitung dari 192 negara, mencapai angka 270 juta ton di tahun tersebut. Tak hanya terbuang di pemukiman manusia, sampah plastik juga terbuang di lautan di hampir seluruh belahan dunia. Jumlah sampah plastik yang terbuang di lautan mencapai kurang lebih 12,7 juta ton. Indonesia menjadi negara pembuang sampah plastik  di lautan terbesar kedua di dunia setelah Cina. Di Indonesia sendiri, jumlah produksi sampah plastik secara keseluruhan diperkirakan mencapai 26.000 ton per hari.

Dalam rangka membantu kampanye mengurangi penggunaan kantong plastik, Medco Foundation menggandeng “Gerakan Diet Kantong Plastik” untuk sosialisasi pengurangan penggunaan kantong plastik. Sosialisasi dilakukan di Sekolah Avicenna untuk seluruh Tim Avicenna Peduli Lingkungan.

Sosialisasi ini menekankan berbagai macam bentuk pengurangan penggunaan kantong plastik dan styrofoam agar tidak menumpuk menjadi sampah yang membebani lingkungan.  Salah satu caranya adalah dengan membuat t shirt bags dan manggunakannya sebagai pengganti kantong plastik. Cara lain adalah dengan menggunakan kantong plastik secara berulang dan membuat box khusus tempat penyimpanan kantong plastik tersebut. Diharapkan para peserta sosialiasi bisa menjadi motor penggerak gerakan diet kantong plastik di lingkungannya masing-masing. ***

Artikel di atas diambil dari Medco Foundation yang dapat dibaca di sini

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).