,

Ini Keinginan Aprindo Terhadap Emil Mengenai Kantong Plastik Berbayar di Kota Bandung

BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID – Perwakilan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) hadir dalam fokus group discussion (FGD) di Park Hotel, Jalan PHH Mustofa, Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/2/2016).

Aprindo diwakili Ketua Bidang CSR dan Lingkungan Hidup DPPAprindo, D Yuvlinda Susanta.

Yuvlinda mengatakan, pengusaha ritel sudah dilibatkan sejak awal mengenai kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kantung plastik berbayar.

“Waktu itu sejak Oktober hal ini telah disampaikan KLHK,” kata Yuvlinda kepada wartawan.

Yuvlinda menambahkan, pihaknya juga telah menyampaikan konsep yang bisa diterapkan riteler dalam melaksakan kantungplastik berbayar. Sebab ritel sendiri memiliki berbagai macam konsep seperti minimarket, hipermarket, supermarket, dan lainnya.

“Aprindo sendiri mendukung pelaksanaan kantong plastikberbayar di Kota Bandung. Tapi kemudian ada harapan dan ekspektasi,” ujar Yuvlinda.

Dikatakan Yuvlinda, Aprindo mengharapkan adanya sosialisasi, edukasi, dan evaluasi yang dilakukan pemerintah Kota Bandungsebelum adanya penetapan secara nasional pada Juni nanti.

Selain itu, perlu juga ada koordinasi dengan Yayasan lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) yang merepresentasikan masyarakat selaku konsumen ritel.

“Kemudian kami juga mengharapkan mekanisme yang simple mungkin dan bisa diterapkan semua riteler,” ujar Aprindo.

Pihaknya pun berharap berharap ada statemen yang jelas dari lokal leader dalam hal ini wali kota.

Wali kota diharapkan bisa memberikan pernyataan yang mengharapkan warganya berpartisipasi dan meminta dukungan dari riteler dan gerai yang ada di Bandung.

“Kami Aprindo pendukung inisiatif dari pemerintah ini kalau komunikasi clar tentunya warga Bandung lebih ringan karena leadernya sudah mengharapkan dan kami selaku pengusaha ada ekpetasi dari pemerintah kami menyatakan dukungan,” ujar Yuvlinda. (*)

 

Artikel ini diambil dari Tribun News Jabar yang dapat dibaca di sini

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).