,

Plastik Tak Lagi Gratis, Yuk Biasakan Bawa Kantong Belanja Sendiri!

Jakarta – Uji coba kantong plastik berbayar sudah mulai diberlakukan di sejumlah kota di Indonesia. Warga diminta untuk membiasakan diri membawa kantong belanja sendiri, bukan justru terbiasa membayar kantong plastik.

Seperti yang disampaikan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil ini, membeli kantong plastik bukan suatu perilaku yang keren.

“Saya akan banyak mengimbau program-program (pengurangan kantong plastik). Masyarakat yang keren itu justru tidak membeli kantong plastik, yang keren itu bawa kantong belanja sendiri,” ujar Kang Emil saat deklarasi bersama pemberlakuan kantong plastik berbayar secara nasional di Jalan Ir H Juanda, Bandung, Minggu (21/2/2016).

Uji coba kantong plastik seharga Rp 200 ini berlaku sejak Minggu (21/2) kemarin hingga 3 bulan ke depan. Sebanyak 100 jaringan ritel yang menjadi anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aperindo) ikut menjalankan uji coba.

 

Aperindo meneken kesepakatan dengan Kementerian Lingkungan Hidup, karena mendukung tujuan pemerintah yang hendak bebas sampah pada tahun 2020. Sedangkan harga Rp 200, imbuh Solihin, bukan bertujuan mencari untung karena harga itu tidak di atas harga produksi.

“Tujuannya supaya konsumen membawa kantong sendiri, seperti masa nenek-nenek kita ke pasar dulu, kan pasti bawa tas, itu tujuan utamanya,” tutur Sekjen Aperindo Solihin ketika berbincang dengan detikcom.

dok. Transmart Carrefour

Sebagian warga memang menganggap harga Rp 200 belum berdampak banyak. Tetapi, yang terpenting adalah kesadaran kita bahwa plastik membutuhkan waktu lama untuk terurai dan kini sudah waktunya ada perubahan kebiasaan.

Kantong belanja kini tersedia dalam berbagai ukuran dan desain yang menarik. Semua kini kembali ke diri kita masing-masing, maukah menjadi lebih keren dengan bawa kantong belanja sendiri?
(imk/rna)

Artikel di atas dapat dibaca di sini

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).