,

Warga Diimbau Tidak Menggunaakan Kresek Membungkus Daging Kurban

Jakarta (Greeners) – Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan kantong kresek untuk membagikan daging kurban sebagai antisipasi membludaknya timbulan sampah non-organik usai pembagian daging saat Idul Adha 1437 H.

Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun KLHK, Tuti Mintarsih mengatakan, sebagai bentuk pengganti alternatif pembungkus daging yang bisa digunakan selain kantong kresek, panitia kurban dapat menggunakan kantong kertas, karton atau daun pisang untuk membungkus daging kurban.

“Kami berharap pemerintah daerah dan stake holder agama Islam agar menyampaikan imbauan ini sebagai tindaklanjut gerakan pengurangan sampah yang sulit terurai,” jelasnya, Jakarta, Minggu (11/09).

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui surat peringatan publik mengenai kantong plastik ‘Kresek’ yang diterbitkan Badan Pengawasan Makanan dan Obat (BPOM) RI Nomor KH.00.02.1.55.2890 tanggal 14 Juli 2009 juga mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan kantong plastik kresek berwarna terutama hitam karena kebanyakan merupakan produk daur ulang.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, dalam proses daur ulang tersebut kebanyakan tidak diketahui riwayat penggunaan kantong plastik berwarna hitam sebelumnya, apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan atau manusia dan lain sebagainya.

“Kantong plastik kresek berwarna hitam merupakan produk daur ulang yang riwayat penggunaan sebelumnya tak diketahui,” katanya.

Sebagai informasi, sebelumnya KLHK dan BPOM mengeluarkan surat edaran tentang timbulan sampah dalam jumlah besar yang kapasitasnya sama dengan sampah koran, kertas dan plastik bekas alas shalat hari raya keagamaan seperti Idul Adha.

Untuk mendukung program pengurangan sampah di seluruh wilayah di Indonesia dan pelaksanaan Idul Adha, melalui Dirjen Pengelolaan Sampah diimbau untuk tidak menggunakan plastik hitam hasil daur ulang saat pembagian kurban. Sebagai gantinya, warga diimbau untuk menggunakan kantong plastik konvensional yang mudah terurai, kantong kertas atau karton untuk tempat daging.

Penulis: Danny Kosasih

 

Artikel di atas dapat dibaca di sini

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).