,

Di Superindo, Belanja Tak Pakai Kantong Plastik Langsung Dapat Diskon

Bandung, Kompas.com – Untuk mengurangi penggunaan kantong plastik, Superindo memberlakukan diskon atau potongan.
Diskon diberikan bagi para konsumen yang tidak menggunakan kantong plastik untuk membawa belanjaan mereka.

Asisten Manajer Superindo Jalan Antapani Bandung, Rachmat Saputro mengatakan, kasir di pusat belanja itu menawarkan kardus untuk membungkus makanan atau membeli green bagseharga Rp 9.000.

“Kalau konsumen tidak mau, baru kantong plastik ditawarkan. Pokoknya, penggunaan kantong plastik adalah yang paling akhir kami tawarkan. Syukur-syukur kalau konsumen membawa kantong belanjaan sendiri,” ujar Rachmat saat dihubungiKompas.com, Selasa (9/2/2016).

Bagi konsumen yang tidak menggunakan kantong plastik, Superindo akan memberikan bonus berupa diskon sebesar Rp100 setiap pembenjaan Rp100.000.

Rachmat mengaku, karena konsumennya berasal dari masayarakat kelas menengah ke atas dan sebagian besar memiliki mobil, maka mereka mau mengganti kantong plastik dengan kardus.

Hal terpenting saat ini adalah ketersediaan kardus di Superindo.

“Tidak mungkin kita menawarkan penggunaan dus tapi dusnya tidak ada. Karena itu, kami jamin ketersediaan dus di kami,” tambah dia.

Kebijakan tersebut, sambung Rachmat, diberlakukan agar konsumen lebih tertarik untuk mengurangi sampah plastik.

Karena bila dibandingkan, penggunaan satu dus sama dengan empat kantong plastik.

Contohnya, membungkus dua botol minyak goreng dibutuhkan dua kantong plastik agar tidak jebol. Namun untuk membawa dua botol minyak goreng cukup menggunakan satu buah kardus.

“Kami sudah menerapkan kebijakan ini lama sekali. Dan setiap kali kami order kantong plastik, jumlahnya terus menurun,” imbuhnya.

Rachmat menambahkan, penggunaan Superindo memang masih menyediakan kantong plastik. Biasanya untuk konsumen yang menggunakan sepeda motor atau pembelian dalam jumlah kecil.

“Kami sudah siap dengan kebijakan yang akan diberlakukan (kantong plastik berbayar), karena kami sudah biasa,” pungkasnya.

 

Artikel ini diperoleh dari Kompas.com yang dapat dibaca di sini

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).