Diet Kantong Plastik di TASTEMARKET

Bandung, DKP – Festival kuliner tahunan yang dinanti – nanti kembali hadir di salah satu mal yang terletak di Kota Bandung, 9-10 Mei 2015 lalu. Para pecinta kuliner dimanjakan oleh berbagai jenis makanan di perhelatan yang bertajuk “TASTEMARKET”. Mulai dari makanan ringan yang bisa dinikmati sebagai camilan sembari mengelilingi venue hingga makanan berat yang mengeyangkan, hadir untuk memanjakan lidah para pengunjung. Festival ini pun tak kalah ramai oleh tenant – tenant yang menyajikan dessert cantik seperti cheese cake, cupcake dan juga ice cream yang dikemas dengan unik dan menarik. Selain itu, pengunjung pun dihibur oleh beberapa pengisi acara, salah satunya oleh komika ternama yaitu Mosidiq.

Sekilas tak ada yang berbeda dari festival lainnya yang sering diselenggarakan. Namun, bila dicermati lebih lanjut, penggunaan kantong plastik pada acara ini disoroti lebih intens oleh pihak penyelenggara dengan mengusung Diet Kantong Plastik sebagai bagian dari tema acara. Oleh karena itu, sebagai komunitas yang berfokus pada Diet Kantong Plastik dan juga sebagai bagian dari media partner TASTEMARKET, GIDKP (Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik) melakukan survey terkait kantong belanja yang digunakan oleh tenant di TASTEMARKET.

Meskipun masih ada beberapa tenant yang menggunakan kantong plastik sesuka hati namun puji syukur tidak sedikit pula tenant yang sudah meninggalkan kantong plastik dan menggantikannya dengan paper bag maupun menolak secara halus permintaan kantong plastik dari pelanggan. Selain itu, beberapa tenant yang masih menggunakan kantong plastik pun, mulai terlihat lebih bijak dalam mengeluarkan setiap kantong plastik. Mereka bertanya terlebih dahulu kebutuhan pelanggan akan kantong plastik.

Selain melakukan survey, GIDKP menyelenggarakan t-shirt bag workhop secara gratis kepada pengunjung TASTEMARKET yang ingin membuat sendiri kantong belanja mereka dari bahan kaos bekas. Selain mengurangi penggunaan kantong plastik melalui t-shirt bag workshop ini pun menjadi sarana mengasah kreatifitas dengan menjadikan barang yang sudah tidak terpakai menjadi layak pakai kembali dan memiliki fungsi yang tidak kalah dari fungsi sebelumnya.

Selain kedua hal di atas, GIDKP tetap fokus untuk mengumpulkan dukungan bagi petisi Diet Kantong Plastik dan Pay4Plastic. Beberapa pengunjung yang sempat mampir di booth GIDKP mengaku belum tahu sama sekali mengenai gerakan ini namun mereka tetap mendukung petisi yang dibuat GIDKP setelah relawan dari GIDKP menjelaskan maksud dari petisi ini, mereka tersadar akan pentingnya ikut berkonstribusi dalam menjaga lingkungan. Melalui festival ini banyak yang dapat dipelajari. Seiring berkembangnya jaman dan semakin modern gaya hidup manusia, bukan merupakan penghambat apalagi menjadi alasan bagi manusia untuk tidak melestarikan lingkungan. Justru dengan potensi akal yang dimilikinya, manusia harus bisa menyelaraskan keinginannya untuk hidup modern dengan tetap melestarikan lingkungan. Belum terlambat jika mulai dari saat ini menanamkan tekad untuk menjadi manusia yang modern dan beradab tanpa mengesampingkan pelestarian lingkungan.

-IA-

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).