,

Heboh Plastik Berbayar, Ikea Lebih Dulu Andalkan Blue Bag

JAKARTA – Budaya ritel di Indonesia kini secara serentak diubah. Jika sebelumnya sehabis belanja akan mendapatkan kantong plastik secara gratis, kini konsumen harus mengeluarkan kocek tambahan.

Namun, hal itu tidak terjadi pada peritel asal Swedia. Ikea sudah lebih dulu menggunakan kantong plastik berbayar yang ikonik bernama Blue Bag. Aturan ini tidak hanya berlaku di Indonesia, tetapi berlaku pada Ikea di berbagai belahan dunia.

“Tas ini 100 persen terbuat dari bahan polypropylene, ringan, ringkas, mudah dibersihkan dan dapat digunakan berulang kali. Selain dapat digunakan berulang kali sebagai tas belanja, juga dapat digunakan sebagai pemisah pakaian sebelum dicuci dan memisahkan barang-barang yang dapat didaur ulang,” ujar Marketing Manager Ikea Indonesia Eliza Fazia, di Jakarta, Rabu (24/2/2016).

Hadirnya tas ini mengajak masyarakat untuk mengubah kebiasaannya dalam penggunaan tas plastik dan mendorong kebiasaan baru untuk membawa dan menggunakan tas yang dapat digunakan kembali ketika berbelanja. Eliza berharap Ikea Blue Bag dapat membantu para pelanggan dalam memahami pentingnya memelihara sumber daya alam.

“Juga mengurangi dampak terhadap lingkungan dari perilaku membuang tas plastik secara tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Artikel di atas dapat dibaca di sini

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).