Mengurangi Kantong Plastik Ketika Berpuasa

Bulan Ramadan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. Bukankah di bulan puasa, pemakaian kantong plastik juga akan berkurang?

 

Aku rasa tidak. Malah akan membuat penggunaan kantong plastik semakin tidak terkontrol. Kenapa?

 

Datangnya bulan Ramadhan atau bulan puasa juga diiringi dengan semakin merajalelanya penjual ta’jil dadakan. Pemandangan ini dapat kita lihat menjelang berbuka puasa, tidak hanya di spot jualan tertentu tetapi juga di pinggir-pinggir jalan. Hampir kebanyakan penjual ta’jil yang aku amati, hampir pasti menggunakan kantong plastik dalam jumlah besar. Dengan situasi ini sebenarnya kita tetap bisa berdiet kantong plastik, tentu saja dengan membawa kantong belanja sendiri, yaitu tas pakai ulang atau totebag. Selain kantong plastik, untuk menghindari penggunaan wadah plastik yang lain, kita dapat menyiapkan tempat makan dan tempat minum kosong sendiri dari rumah sebelum pergi untuk membeli ta’jil. Membawa tumbler atau tempat minum yang sudah berisi air juga merupakan salah satu tindakan kecil untuk mencegah kita membeli botol plastik minuman kemasan di jalan saat waktunya berbuka puasa. Tindakan kecil bisa berdampak besar.
Belum lagi ketika orang-orang belanja untuk pakaian lebaran ataupun bingkisan lebaran di supermarket. Antrian di supermarket akan semakin panjang mengingat persiapan lebaran yang semakin dekat. Penggunaan kantong plastik pun semakin besar seiring dengan besarnya jumlah barang yang dibeli. Untuk mengurangi penggunaan kantong plastik, kita bisa membawa tas pakai ulang sendiri saat berbelanja. Jika tidak memungkinkan, kita bisa meminta staf supermarket agar menggunakan kardus. Dengan begitu, kita tetap bisa menjalankan “puasa” kantong plastik. Selamat berpuasa dan ayo tetap Diet Kantong Plastik! (Saniy)

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).