,

Kantong Plastik Berbayar di Ambon Rp5.000, Termahal di Indonesia

satumaluku.com- Pemerintah Kota Ambon langsung stel kencang dengan menerapkan harga Rp5.000 untuk program kantong plastik berbayar. Harga tersebut, sama dengan yang ditetapkan di DKI Jakarta dan menjadi termahal dibanding kota-kota lain di Indonesia.

Peresmian kebijakan kantong plastik berbayar di Ambon, dilaksanakan pada Jumat (26/2/2016) di Kompleks Lantamal IX Ambon di Halong.

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengungkapkan, program plastik berbayar dimaksudkan agar setiap warga dapat tertib sampah. Nantinya di setiap gerai yang telah ditetapkan tidak lagi memberikan plastik gratis kepada pelanggan seperti yang biasanya dilakukan.

“Pemerintah Kota Ambon sendiri mematok harga untuk kantong plastik berbayar seharga Rp 5.000 per kantong. Itu dimaksudkan untuk menghindari penggunaan kantong plastik yang tidak bisa terurai,” ujar Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.

Dia mengatakan ada 18 gerai yang ditetapkan sebagai gerai percontohan, nantinya kantong plastik berbayar ini akan diterapkan di seluruh gerai, toko maupun kios-kios yang ada di Kota Ambon.

Dia meminta gerai dapat menyiapkan kantong ramah lingkungan hingga betul-betul mengurangi sampah plastik di Kota Ambon. “Program kantong berbayar ini nanti akan diawasi secara ketat oleh Pemerintah Kota,” ujarnya.

Baca : Belanja di Ambon, Tas Plastik Tidak Gratis Lagi

Ambon merupakan salah satu dari 22 kota di Indonesia yang dipilih untuk menyelenggarakan kegiatan launching plastik berbayar.

Program kantong plastik berbayar ini secara nasional telah diluncurkan oleh Menteri Lingkungan hidup dan Kehutanan pada 21 Februari bertepatan dengan Hari Sampah Nasional dan setiap tiga bulan akan dilakukan evaluasi.

Di berbagai kota, harga kantong plastik bervariasi. Di Makassar harga ditetapkan Rp4.500, Balikpapan Rp1.500 dan Bandung Rp2.500. (avp)

 

Artikel di atas diambil dari Satu Maluku yang dapat dibaca di sini

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).