,

I’m GIDKP’s volunteer

Saya Intan Pratiwi. Saat ini saya tergabung menjadi salah satu relawan di Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP). Saya merupakan relawan dari Batch 1, dan masih menjadi relawan hingga sekarang yang sudah masuk Batch 3. Lama periode dari tiap batch yaitu satu semester. Berarti saya sudah hampir 1,5 tahun menjadi relawan. Pertama kali saya mengetahui mengenai GIDKP dari Facebook, dimana salah seorang teman saya sering kali meng-upload logo diet kantong plastik. Saya mencari tahu apa itu diet kantong plastik di internet. Lalu saya bercerita kepada adik saya, dan adik sayalah yang mengusulkan untuk bergabung menjadi relawan di GIDKP, karena dia melihat di Twitter bahwa sedang ada recruitment untuk relawan Diet Kantong Plastik melalui Indorelawan.org. Akhirnya saya mendaftarkan diri di Indorelawan.org dan mengirimkan curriculum vitae (CV) saya ke email yang tertera. (Saya sempat berfikir: ini maujadi relawan  kaya mau melamar kerja aja, harus kirim CV segala hahahaha).

 

Setelah beberapa bulan kemudian, saya lupa tepatnya kapan, saya mendapatkan SMS kalau harus kumpul di kantor Greeneration Indonesia. Saya datang ke tempat tersebut, dan saya bertemu dengan Rahyang, Koordinator Harian GIDKP dan teman-teman calon relawan yang lain. Saat itu saya mendapatkan penjelasan singkat mengenai GIDKP dan jadwal pelatihan relawan yang harus diikuti oleh calon relawan. Sesi yang paling menarik adalah games yang bertujuan agar para calon relawan yang hadir saat itu saling mengenal satu sama lain.

 

Tibalah hari pelatihan relawan, pelatihan dilaksanakan di Urban Centre YPBB, saya mengajak sahabat saya Yulia Azizah, untuk mengikuti pelatihan tersebut. Banyak sekali pengetahuan yang belum saya tahu sebelumnya mengenai plastik, yang saya dapatkan di pelatihan tersebut. Acara pelatihannya seru banget. Ada simulasi, games, pemaparan tentang plastik dan tugas relawan. Pokoknya gak bikin bosen.

 

Menjadi relawan di GIDKP merupakan salah satu hal yang paling berkesan dalam hidup saya, saya mendapatkan banyak pengalaman yang manis dan berharga, saya bertemu dengan teman-teman relawan GIDKP yang seru dan menginspirasi saya, saya banyak belajar dari teman-teman relawan, di mana teman-teman relawan GIDKP berasal dari berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda, ada yang dari jurusan ilmu komunkasi, psikologi, teknik planologi, akuntansi, dll, yang merupakan warna tersendiri di GIDKP. Selain itu saya belajar berkomunikasi dengan orang banyak atau public speaking karena program-program GIDKP seperti campaign, edukasi, ataupun menghadiri undangan dari radio, komunitas lain, atau pihak lain yang meminta GIDKP untuk sharing mengenai Diet Kantong Plastik. Program GIDKP yang seru menurut saya yaitu #RampokPlastik, di mana relawan mendatangi seseorang yang sedang menjingjing kantong plastik lalu relawan meminta orang tersebut menukarkan tas plastiknya dengan reusable bag yang relawan bawa. Yang lucunya adalah di sebuah kegiatan relawan yang dilakukan GIDKP di sebuah event, ada ibu-ibu yang sengaja mendatangi relawan untuk meminta tas pakai ulang yang dibawa relawan.

 

Dan satu hal, yang membuat saya senang menjadi relawan di GIDKP, ada sesuatu yang bisa saya lakukan sebagai bentuk kontribusi saya untuk menjaga lingkungan atau melestarikan lingkungan, melalui diet kantong plastik. Dengan melakukan diet kantong plastik, berarti telah mengurangi jumlah pemakaian/penggunaan kantong plastik dan berarti telah mengurangi jumlah sampah yang akan dihasilkan.

 

Selama melakukan Diet Kantong Plastik, saya terkadang lupa membawa reusable bag dan akhirnya dengan terpaksa menggunakan kantong plastik untuk membawa barang belanjaan. Akan tetapi, bila barang belanjaan berukuran kecil atau bisa dimasukkan ke dalam tas, saya langsung memasukkan barang belanjaan tersebut ke dalam tas. Mungkin hal yang tersulit dalam melakukan diet kantong plastik adalah ketika membeli sesuatu yang bersifat basah seperti juice atau minuman lainnya seperti cendol, dan makanan berkuah seperti bakso. Hehehe. Mungkin karena saya belum terbiasa membawa tumbler dan tempat makan untuk membeli makanan atau minuman. Atau mungkin cara terbaik adalah makan langsung di tempatnya, sehingga tidak menghasilkan sampah plastik. Hehehe.

 

Seperti itulah sepenggal kisah saya menjadi relawan diet kantong plastik. Semoga saya bisa konsisten untuk bisa ber-diet kantong plastik atau mungkin nanti detoks kantong plastik. Hihihi. (IP)

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).