Rampok Plastik sebagai Rangkaian Kampanye #BringBackYourBag

 

#BringBackYourBag (BBYB) adalah sebuah kampanye yang mengajak masyarakat untuk mendonasikan tas pakai ulangnya kepada Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik yang selanjutnya digunakan pada kampanye #rampokplastik. Kampanye BBYB berlangsung selama 2 bulan, terhitung dari tanggal 15 Juni-15 Agustus 2017. Selama 2 bulan tersebut, kami mengumpulkan tas pakai ulang dari masyarakat yang sudah tidak digunakan lagi, sehingga tidak berpotensi menjadi sampah.

Pada program ini kami bekerja sama dengan beberapa mitra organisasi seperti Indorelawan di Jakarta, Asean Reusable Bag Campaign di Bogor, Komunitas Nol Sampah Surabaya, Komunitas Zona Bening Malang, dan Rumah Sampah Berbasis Sekolah Tasikmalaya. Mereka membantu mengampanyekan dan menjadi lokasi pengumpulan tas belanja pakai ulangnya. Targetnya adalah sebanyak 500 tas berhasil terkumpul dari seluruh organisasi yang terlibat.

Pada 1 bulan pertama, tas belanja pakai ulang berhasil terkumpul sebanyak 50 buah. Sesuai dengan rencana bahwa tas belanja pakai ulang tersebut akan digunakan untuk #rampokplastik dalam rangka memperingati Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia, 3 Juli 2017 dan bagian dari kampanye #PlasticFreeJuly.

Kegiatan #rampokplastik pertama pada kampanye #BringBackYourBag dan #PlasticFreeJuly dilaksanakan pada Hari Sabtu, 15 Juli 2017 bertempat di Taman Balai Kota Bandung. #RampokPlastik ini diikuti oleh relawan-relawan #DietKantongPlastik Bandung yaitu Intan Pratiwi, Yulia Azizah, Rizky P., Bunga dan salah seorang relawan ad hoc berkebangsaan Nigeria, Abdul yang sedang kuliah S2 jurusan Perminyakan ITB.

Mereka memulai aksi #rampokplastik pada pukul 10.00 WIB di mana cukup banyak masyarakat Kota Bandung yang datang ke Taman Balai Kota. Tidak sedikit para pengunjung taman tersebut adalah keluarga yang terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak  beserta anaknya yang sedang jalan-jalan menikmati taman kota.
IMG-20170717-WA0068

IMG-20170717-WA0070

 

Tidak hanya melakukan penukaran tas belanja pakai ulang dengan kantong plastik yang digunakan oleh masyarakat, para relawan juga melakukan edukasi terkait dampak kantong plastik, bahaya kantong plastik dan pentingnya menggunakan tas belanja pakai ulang sebagai upaya konkret mengurangi kantong plastik.

Selama satu jam melakukan #rampokplastik, para relawan menukar 29 tas belanja pakai ulang hasil donasi dari kampanye #BringBackYourBag dengan kantong plastik yang digunakan para pengunjung. Kantong plastik tersebut tidak langsung kami buang, tetapi kami kumpulkan untuk nantinya kami gunakan sebagai bahan dasar membuat upcycling produk yang bernilai seni tinggi.

Pada saat #rampokplastik berlangsung, pengunjung yang datang cukup banyak, namun yang membawa kantong plastik sangat sedikit. Sehingga, target menukar 50 tas belanja pakai ulang, relawan hanya bisa menukar sejumlah 29 tas saja. Meskipun begitu, antusiasme relawan dalam melakukan edukasi kepada masyarakat sangatlah besar. Hal ini tampak dari beberapa dokumentasi yang diambil.

#BringBackYourBag masih terus dijalankan sampai 15 Agustus 2017. Masyarakat yang memiliki kelebihan tas belanja pakai ulang bisa mendonasikannya untuk GIDKP dan akan digunakan pada kegiatan #rampokplastik pada Bulan Agustus dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Tujuan dari adanya kampanye ini adalah mendorong masyarakat untuk bijak menggunakan tas belanja pakai ulang sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. (AS)
IMG-20170717-WA0090

IMG-20170717-WA0083

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).