,

Ritel dan Swalayan Berlakukan Kantong Plastik Berbayar

7 Maret 2016

WE Online, Makassar – Setelah peluncuran plastik berbayar secara nasional di Makassar, Sulawesi Selatan, sejumlah toko retail dan swalayan mulai memberlakukan sistem kantong plastik berbayar.

“Kami sudah menetapkan per satu kantong plastik kresek ditetapkan Rp200 yang sudah didesain khusus sebagai bentuk dukungan program pemerintah,” ujar Saiful, supervisior salah satu retail di Makassar, Minggu (6/3/2016).

Menurut dia per tanggal 1 Maret pihaknya mulai mensosialisasikan kepada pengunjung yang berbelanja di tokonya, kendati awalnya mendapat penolakan dari konsumen.

“Kami awalnya memberikan sosialisasi terlebih dahulu, tetapi ada beberapa konsumen mau adapun tidak mau. Bagi yang tidak tetap kita kasih gratis. Namun saat ini sudah diberlakukan berbayar,” paparnya.

Berdasarkan pantauan sejumlah swalayan besar juga memberlakukan program plastik berbayar. Hal itu bertujuan mengurangi konsumsi plastik serta mengurangi limbah plastik yang sulit diurai tanah hingga puluhan tahun.

Salah satu konsumen, Mirna Saraswati saat ditanya apakah setuju menerima program tersebut, kata dia setuju saja asalkan untuk kebaikan, hanya saja harganya diminta agar tidak terlalu besar mengingat masyrakat sebagian belum tahu soal tersebut.

“Kalau saya setuju-setuju saja asalkan baik untuk kita semua asalkan harga satu kantong plastik tidak terlalu mahal,” ujar dia diketahui salah satu mahasiswa UNM Makassar itu.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dalam kesempatan lain di Makassar pada saat peresmian kebijakan kantong plastik berbayar di 17 kota Sabtu 5 Maret 2016 mengatakan pemakaian kantong plastik harus ditekan.

“Pemerintah terus berupaya mengurangi sampah, khususnya kantong plastik, sebab salah satu kerusakan lingkungan adalah sampah plastik yang sulit diurai tanah hingga puluhan tahun,” katanya saat puncak Hari Peduli Sampah Nasional di gedung CCC Makassar.

Pada kesempatan itu, Pemerintah Kota Makassar bersama sejumlah Bupati dan Wali Kota se Indonesia, Asosiasi Pengusaha Retail dihadapan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla menandantangani nota kesepahaman kantong plastik berbayar.

Selain itu ada 17 kota yang menerapkan kantong plastik berbayar, yakni Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Ambon, dan Papua. (Ant)

 

Artikel di atas diambil dari Warta Ekonomi yang dapat dibaca di sini

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).